Kamis, 26 Maret 2015

Sunblck Parasol SPF 33

1445263_ec295ce2-c6ae-11e3-bb4e-aafa4908a8c2Mengingat lapisan ozon bumi kita  yang semakin tipis , tentu sekarang sunblock sudah masuk dalam kosmetik MUST HAVE!!! jika nggak ingin wajah lebih tua dari umur kita sebenarnya (penuaan diri-red). Tapi kalo yang punya wajah kayak aku, kulit wajah sensitif  dan mudah berjerawat  [semua masalah kulit kok kayanya aku borong semua yah :( ] tidak selalu pas pake sunblock, kadang kulitku jadi merah atau jadi berjerawat. Dan  Berdasarkan resep dari dokter saya,,,, saya disuruh pake PARASOL. Parasol adalah sunblock yang dapat dipakai untuk semua jenis kulit, mulai yang sensitif, kulit kering, kulit mudah berjerawat  ataupun yang berjerawat.

Parasol 33 SPF bisa didapat di apotik terdekat, dibandrol harga 50-60 K dengan netto 20g. Lumayan sih, bisa buat 2 bulanan. :)
33 SPF berarti perlindungan terhadap matahari selama 5,5 jam. So buat dipakai sehari-hari tuh udah lebih dari cukup.
image
Penampakanya menyerupai salep, aromanya tidak tajam karena memang nggak mengadung parfum,so aman kan buat yang kulit sensitif dengan parfum kosmetik. Oke catatan untuk sikulit sensitif :
1. Tidak mengandung parfum
2. Tidak mengandung Vaselin
3. Tanpa alkohol
4. Tanpa minyak mineral
Tidak seperti sunblock kebanyakan yang sudah ditambah pemutih, kolagen dsb. nah padahal kalo untuk yang kulitnya berjerawat pasti nggak cocok dengan zat zat pemutih wajah,bisa jadi tambah parah.
Tekstur dari parasol ini, creamy dan tidak lengket ketika diaplikasikan….bentuk fisiknya seperti foundation cair tapi sedikit lebih cair. Meskipun diberi warna menyerupai kulit, tapi ketika diaplikasikan warnanya transparan dan tone kulit pun tidak berubah.
Yah setelah aku pakai, yah emang melapisi kulit secara  ringan cuman penampakannya jadi agak berminyak,,,,biar nggak berminyak banget,,,,aku teplokin bedak deh…tapi karena saat itu kondisi kulitku yang berjerawat banyak jadi aku dilarang pakai bedak padat, jadi pakai bedak padat. yah harus sering-sering retouch sih…tapi gpp lah daripada jerawat makin menjadi dan gosong gara2 terbakar sinar matahari. Cos juga katanya nih parasol juga bisa buat alas bedak sekalian.
Plus:
1. Murce
2. Waterprof
3.Ringan dikulit g bikin jerawatan dan kulit sensitif
Minus:
1.Setelah diaplikasikan kulit jadi tampak agak berminyak
2. Kemasannya jadul…hehehehe :p
Score: 4/5
Repurchase : Yes
Kesimpulan : Setelah pakai ini, aku udah nggak separah dulu lagi,,,,kulitku jarang bermasalah, warna kulitku merata dan lebih lembut serta kenyal :) suka deeehhhh
informasi yang mungkin berhubungan : sunblok, sunblock untuk kulit berjerawat, sunblock untuk kulit sensitif, untuk kulit sensitip, sunblock untuk semua jenis kulit, sunblock aman, sun block, suncraaeam, review parasol33

Sunblock Parasol SPF 15

Hai!

Apa yang kalian pikirkan saat mendengar kata "Parasol"?


ini?

atau ini?

Bukan payung yang saya maksud, tapi sunblock. Fungsi payung dan sunblock sama sih, yaitu melindungi kulit dari sinar matahari.


Sudah lama saya pake sunblock Parasol yang ungu. Entah sudah berapa tube yang saya repurchase, pokoknya cinta mati dengan sunblock ini. Pernah coba-coba Acnes UV Tint, Wardah sunscreen gel, Inez sunblock cream, dan Parasol SPF 33 (oranye) tapi akhirnya tetep balik ke Parasol ungu ini.




  • Harga : Rp 35.800 (netto 20 gram). Ibu saya bilang "Mahal banget, isinya dikit gitu". Eh, tapi saya kalo pake juga cuma dikit, segede butiran jagung udah cukup buat seluruh wajah & leher, pake sunblock itu memang nggak boleh berlebihan. Nggak reapply lagi jika saya nggak terlalu banyak terpapar sinar matahari. Di musim hujan ini 3 bulan baru habis, hehe.. 
  • Tekstur : creamy. Terasa sedikit lengket awalnya, tapi lengketnya hilang saat krim sudah meresap sempurna & kulit terasa lembab sesudahnya. Meresapnya cepat kok, jika diblend sambil dipijat & ditepuk-tepuk sedikit. Di kemasannya tertulis "dapat dipakai sebagai alas makeup yang baik". Betul itu, bedak jadi gampang nempel & nggak susah untuk meratakannya.
  • Warna : krimnya berwarna krem, tapi warnanya menyatu sempurna dengan kulit saat dipakai. Jika difoto ada white cast karena semua sunscreen memang merefleksikan cahaya. Muka jadinya agak pucat deh, tapi white cast bisa dikurangi dengan bedak (asalkan bedaknya nggak mengandung sunscreen juga)
Ada white cast, wajarlah.. namanya juga sunscreen
  • Aroma : samar-samar wangi obat, tapi saya nggak terganggu
  • Kemasan : banyak yang mengeluh kemasan Parasol formal banget kayak salep, nggak cantik sama sekali. Kalo saya suka kemasannya soalnya kecil & praktis dibawa-bawa. Saat sudah mau habis bisa digulung tubenya, hehe.. Bener-bener ekonomis

 
Kayak salep
Kalo udah tinggal sedikit bisa digulung & dihabisin isinya *jiwa pengiritan*
  • Ingredients : purified water, sorbitol, cetyl alcohol, octyl methoxycinnamate, titanium dioxide, benzophenone-3, iron oxide red Cl : 77491, iron oxide yellow Cl : 77492, potassium sorbate, sodium lauryl sulfate, tocopheryl acetate
Dilihat dari ingredients 
  • Meskipun tidak dituliskan berapa SPF-nya, sunblock ini cukup memadai untuk melindungi kulit. Octyl methoxycinnamate adalah anti UV B dan sebagian UV A. Benzophenone adalah anti UV A dan B skala luas. Titanium dioxide juga sebagai anti UV A dan B yang bersifat fisik, artinya dia memantulkan cahaya (itulah mengapa skincare, foundation, dan bedak yang mengandung titanium dioxide selalu menimbulkan white cast).
  • Mengandung sodium lauryl sulfate (SLS) sebagai pengental. Sifatnya irritant, makanya mata saya selalu perih jika sunblock ini saya pake dekat mata. Perihnya lumayan bikin mata merah & berkaca-kaca selama 5 menit, setelah itu normal lagi. Mata saya memang sensitif dengan SLS (biasanya ada di sabun & facial foam).
  • Mengandung vitamin E (tocopheryl acetate) & cetyl alcohol yang melembabkan kulit. Ada sorbitol yang sifatnya humectant (melembabkan kulit tapi tidak menyebabkan greasy)
  • Di brosurnya tertulis "tidak mengandung vaselin, mineral oil, dan alcohol" jadi aman untuk kulit oily & acne prone. Nah, katanya free alcohol, tapi kok ada cetyl alcohol? Eits, jangan salah kaprah, cetyl alcohol bukanlah alkohol yang menyebabkan kulit kering, dia berasal dari lilin (wax) hewan (dari organ di kepala lumba-lumba atau paus) yang bersifat sebagai emollient (pelembab), lihat penjelasannya di blog saya yang ini
  • Bebas dari PABA, saya jadi tenang. PABA alias para aminobenzoic acid dikenal sebagai anti UV B yang nggak ramah di kulit. Banyak kasus alergi akibat PABA, gejalanya yaitu gatal atau perih, kemerahan, ruam & perih di sekitar folikel rambut, kulit menjadi kering, muncul noda merah gelap, juga jerawat. Ada yang bilang PABA menyebabkan kanker, itu tidak benar - belum ada bukti ilmiahnya. PABA memiliki sejumlah nama lain & turunan, yaitu 4-amino benzoic acid, Ethyl Dihydroxypropyl Aminobenzoate, Glyceryl Paraaminobenzoate, Octyl Dimethyl PABA, Padimate O, Bacterial Vitamin H1, Vitamin B10, Vitamin Bx, Vitamin H1, Vitamin B10.
Nggak ada SPF berarti nggak bagus dong? Teman-teman, SPF yang tinggi bukanlah jaminan sunblock yang kalian pakai itu bagus sehingga nggak perlu reapply lagi. Saya sudah jabarkan di post yang ini bahwa SPF rendah dan tinggi itu punya kinerja yang nggak beda jauh. SPF 15 memblokir 93% sinar UV B sedangkan SPF 45 memblokir 98% UV B. Semakin tinggi SPF, semakin banyak kandungan bahan kimia dalam suatu sunblock. Ini menjadi alasan mengapa saya lebih memilih Parasol ungu ini daripada Parasol SPF 33 yang pernah saya review disini. Bisa dilihat sendiri, kandungan bahan kimia Parasol oranye lebih banyak macamnya, rasanya juga lebih berat di kulit & lebih lama meresapnya, lebih greasy juga. 


Ada rumus menghitung kinerja sunblock dengan SPF. Dulu jumlah SPF menjadi patokan berapa lama sunblock mampu melindungi kulit dari sinar UV B yang menyebabkan sunburn. Misalkan daya tahan kulit orang Indonesia adalah 10 menit sebelum mengalami sunburn, kinerja SPF 50 adalah = 50 x 10 = 500 menit. 
Jaman sekarang rumus itu sudah nggak relevan mengingat tingginya tingkat pemanasan global. Panas matahari jam 8 aja udah terasa menyengat. Apalagi siang bolong jam 12, wah kulit rasanya perih seperti ditampar jika terpapar sinar matahari. 

Hampir semua website tentang sunscreen & sunblock yang saya baca mengatakan, oleskan kembali sunblock / sunscreen Anda tiap 1 - 2 jam dan setelah berenang, berkeringat, atau mengelap kulit dengan handuk (tidak peduli berapapun SPF yang terkandung dalam sunblock / sunscreen Anda). Pesan serupa juga tertulis di brosurnya Parasol. 

Sekalian aja beli sunblock SPF 1000 kalo ada, hehehe..

Jadi untuk apa saya beli sunblock yang SPF nya tinggi? Selain mahal & nggak efisien, kasihan kulit kebebanan banyak bahan kimia. Tapi ya itu tergantung pilihan masing-masing orang sih. Ada yang merasa lebih tenang jika pake yang SPF nya tinggi, kebetulan kulitnya juga tahan, jadi ya boleh-boleh aja..

Oke, kesimpulan dari si Parasol ungu

(+) nggak berat di kulit, cepat meresap
(+) kandungan bahan kimianya nggak terlalu banyak (dibandingkan Parasol oranye), dan yang pasti bebas PABA
(+) dapat menjadi alas bedak & melembabkan kulit
(+) harga terjangkau & gampang diperoleh di apotik mana aja
(+) kemasan ekonomis (soalnya bisa digulung & dihabiskan isinya sampai benar-benar habis, hehe..)

(-) bikin perih mata yang sensitif terhadap SLS
(-) lumayan greasy awalnya, tapi setelah meresap kesan greasy nya hilang (nggak tau deh kalo buat kulit oily, soalnya kulit saya kering)
Rate : 9/10
Repurchase? ya, selalu!

Oya, kalo menyimpan sunblock itu harus dalam suhu 15 - 30 derajat Celsius, jauhkan dari sinar & panas karena bisa mengurangi efektivitas sunblock. Sunblock nggak bisa berfungsi lagi jika saat disimpan terpapar sinar matahari atau panas karena komponen-komponennya sudah bereaksi.

Sekian post hari ini, daah...

Minggu, 30 November 2014

[REVIEW] Perbandingan BB Cream Maybeline vs BB Cream Garnier


Kalau ngomongin soal BB Cream, jelas pilihan terbaik ada pada BB Cream keluaran Korea macam Etude, Missha dll. Disamping kenyataan Korea sebagai founding fathernya BB Cream, rata-rata produk mereka berada di kisaran menengah ke atas alias mahal. Ada harga, ada kualitas. Nggak perlu heran, karna walaupun mahal produk mereka tetep laku kok. Pernah dengar prinsip “lebih baik miskin tapi cantik daripada kaya tapi jelek”. Yup, itulah prinsip yang melekat di benak sebagian besar warga Korea. Bagi mereka, paras adalah modal nomer satu dalam persaingan mencari pekerjaan. Ditambah dengan kesuksesan Hallyu yang menarik minat banyak remaja disana untuk menjadi superstar. Alhasil, klinik kecantikan, salon dan industri kosmetik menjadi bisnis menjanjikan di Korsel.
Lain Korea, lain Indonesia. Se-freak apapun obsesi seseorang untuk menjadi cantik, isi perut tetep menjadi prioritas. Kosmetik memang penting, tetapi bukan menjadi kebutuhan primer. Maka dari itu jangan heran kalau Indonesia cenderung menjadi target pasar produk kosmetik murah. Well, sisi positifnya, wanita Indonesia menjadi lebih cerdas menyeleksi brand berkualitas dengan harga yang pas di kantong.
Kembali pada BB Cream. Selain faktor harga, ketersediaan barang juga menjadi faktor penting yang dipertimbangkan konsumen. Dan untuk saat ini, kita mendapatkan 3 brand BB Cream yang paling mudah didapatkan di swalayan-swalayan lokal dengan harga yang cenderung ekonomis.
Maybeline? Pond’s? Garnier?        
Eitss, Pond’s memang bagus. Tapi bandrol harganya bok,, menguras kantong haha. Jadi mohon maklum ya kalau saya cuma bisa ngereview BB Cream Maybeline dan BB Cream Garnier. Kapan-kapan deh kalau saya udah mampu beli, saya review itu si Pond’s *siapinlilinbuatngepet
Maybeline Clear Smooth BB Cream


Harga              : Rp. 32.000,-
Kemasan         : tube 18 ml
Keunggulan versi produk        :
Di kemasannya tertulis 8-in-1 skin transformers yang artinya produk ini memiliki 8 keunggulan yaitu Brightens (mencerahkan), evens (meratakan), smoothes (menghaluskan), refines (menyaring minyak), clears (membersihkan), conceals (menyamarkan), moisturizes (melembabkan), protects skin (melindungi kulit).
Review                        :
Dari delapan keunggulan yang tertera di produk, menurutku efek paling memuaskan adalah conceals (menyamarkan noda) dan protects skin (melindungi kulit). Aku udah coba pake dan hasilnya cukup mengcover beberapa dosa(?) diwajahku. Baik itu berupa bekas jerawat, noda hitam, bintik kemerahan, bintik komedo dan pori-pori besar. Untuk efek proteksi, aku juga lumayan yakin karena meski aku pake siang bolong kulitku gak belang sama sekali (FYI, i’m hijabers). Wajarlah yah efek proteksinya bagus karna produk ini dilengkapi SPF 26 dan PA+++.
Beralih ke efek lainnya, moisturizes (melembabkan). Lhah ini nih yang paling aku gak suka. Memang sih, yang membedakan BB Cream dengan foundation adalah kandungan moisturizernya. Tapi menurutku produk ini moisturizernya berlebihan. For you know, wajahku ini tergolong oily alias gampang berminyak. Awalnya aku tertarik ma produk ini karna di kemasannya tertulis NO OIL. Tapi kenyataannya, belum dipake sejam (outdoor) kulitku udah mulai berminyak. Dan 4 jam kemudian minyaknya gak tanggung-tanggung bro, bahkan lebih banyak ketimbang pake pelembab biasa. Tapi kalo dipake di ruang ber-AC bakal lebih awet kali yah. Intinya, buat kamu yang punya kulit oily, aku gak bisa rekomendasiin produk ini.
Refines (menyaring minyak). Aku nggak terlalu paham dengan pendefinisian istilah refine. Tapi kalau yang dimaksud adalah menyaring/ menyerap minyak berlebih, justru product ini kebalikannya. So, refines effect is hopeless :(
Brightens (mencerahkan). Kalau ini tergantung dari shading yang kamu pilih. Dulu aku belinya asal comot, kirain nggak ada pilihan shadingnya, eh ternyata ada. Dan sialnya, shading yang kupilih ini gak ngefek cerah sama sekali di wajahku. Cuma berasa putih. Alih-alih putih bersinar yang natural, justru berasa dempul. So, aku gak berani pakai BB Cream ini tanpa didobeli bedak.
Evens (meratakan warna kulit). Kalau efek ini, tergantung pinter-pinternya kamu mengaplikasi. Sebenernya kalau mau menghasilkan efek lebih matte dan rata, bisa juga kok apply-nya pake kuas applicator. Cuman kalo gak punya berarti kan mesti pake jari.
Sekedar saran, aplikasinya jangan terlalu berlebihan yah. Apalagi kalau shadingnya kontras sama warna kulitmu, bakal keliatan kayak dakochan suer deh. Pernah aku nyoba pake produk ini tanpa ditimpa bedak. Hasilnya, putih sih putih. Tapi gak matte blas, blonteng-blonteng gitu di wajah. Yakin dah orang2 yang ngelihat pada mikir ‘tuh anak pake dempul apa yak?’ wkwkwkkk. Maka dari itu sesibuk apapun selalu aku dobelin pake bedak. Seenggaknya meskipun shading BB Cream kamu enggak cocok, shading bedak kamu cukup membantu untuk membuatnya lebih matte.
Cara pakainya cukup colekin secukupnya di dahi tengah (daerah T), dahi kiri, dahi kanan, hidung, pipi, dagu, dan atas bibir. Lalu di puk-puk pake 2 jari dan ratakan. Ingat, jangan digosok. Menggosok hanya akan membuatnya menempel di tanganmu dan justru malah nggak rata warnanya.
Clears (membersihkan) n Smoothes (menghaluskan).  Saat pengaplikasiannya, emang keliatan sih muka jadi lebih bersih, halus dan rata. Tapi itu efek saat pengaplikasian loh ya. Kalau untuk efek jangka panjang, aku nggak yakin kandungan moisturizernya bisa bener-bener menghaluskan kulit, menghilangkan noda bekas jerawat dll. Karena sejauh ini di wajahku nggak berefek apa-apa. Jadi aku lebih menganggap produk ini murni kosmetik, bukan skincare. Dan sebagai antisipasi, aku usahain gak pernah pake produk ini lebih dari 6 jam. Bukannya apa-apa, tapi efek oily-nya takut menambah populasi jerawat di wajahku.
Dari segi ketahanan, masalah kembali ke efek oily. Kalau sekedar diguyur air wudhu (tanpa digosok), produk ini gak terlalu luntur. Tapi kalau udah bergulat dengan minyak + keringet, astaga mending cuci muka deh, terus touch up again.
Dari segi tekstur, menurutku terlalu encer untuk ukuran BB Cream. Malah ini BB Cream terencer yang pernah kulihat. Tapi justru karna teksturnya yang encer  itulah aplikasinya jadi lebih mudah. Aku rekomen produk ini buat kalian yang pertama kali belajar pake BB Cream.
Dari segi bau, nggak enak sumpah. Bau apa ya?? Agak samar sih, tapi tetep aja kerasa, kayak bau kaporit gitu. Tapi begitu di blend di muka baunya ilang kok.
Dari segi kemasan, cukup praktis sih n gak bikin belepotan. Tapi packagingnya kurang menarik. Labelnya full bahasa inggris. Yah iyalah -_- Sejauh ini indonesia cuma menjadi bagian dari konsumen dan distributor produk Maybeline New York. Faktanya, BB Cream Maybeline yang didistribusi di Indonesia tak lain tak bukan adalah produksi China o.0. Tapi asli kok, selama kamu belinya di tempat-tempat terpercaya.
Dari segi harga, termasuk medium lah mengingat ini BB Cream pertama yang beredar resmi di indonesia, jauh sebelum Garnier dan Pond’s masuk.
Garnier BB All-in-1 Perfecting Cream

Harga              : Rp. 19.500,-
Kemasan         : tube 18 ml
Keunggulan versi produk        :
  • Membuat wajah cerah bersinar
  • Menyamarkan bekas jerawat & noda hitam
  • Melembabkan & menutrisi kulit
  • Mengurangi kilap bagai memakai bedak
  • Meratakan warna kulit
Review                       :
Sebenernya aku nggak tertarik sama produk ini. Sebagai moisturizer sehari-hari aku pakai Pond’s White Beauty Day Cream. Kalaupun noda bekas jerawat lagi agak banyak, aku pakai Pond’s Flawless White Lightening Day Cream. Karena cream ini bukan hanya menyamarkan, tapi juga menghilangkan noda sekaligus memutihkan. Khusus BB Cream Maybeline, aku cuma pakai itu kalo pas muka lagi ancur banget. Entah itu dihinggapi bekas jerawat, noda hitam, bentol-bentol, komedo, pori-pori besar. Over all, 3 produk itu udah cukup jadi andalanku sehari-hari sebagai ‘dasar’ sebelum di apply bedak.
Tapi setelah dipikir-pikir, 16.500 nggak akan bikin rugi kan sekalipun nanti produknya nggak cocok. Yup, 16.500 itu harga promo sampai 31 Agustus kemarin. Sekarang udah pake harga normal, 19.500.
Jujur, aku penyuka produk murah :D
And then, dengan bekal bismillah, aku beli deh di Indomaret. Awalnya was-was mau coba pakai produk ini, karna sebelumnya aku belum pernah pake produk Garnier apapun. Sejak awal aku termasuk setia dengan Pond’s baik itu untuk facial foam, cleanser, maupun moisturizer (kecuali BB Creamnya). Emang sih sempet kepikiran buat beralih ke Garnier. Karna hampir semua review mengatakan produk Garnier bagus untuk kulit wanita Asia, baik itu moisturizer, facial foam sampai masker. Selain nggak bikin kulit berminyak, efek cerahnya juga lumayan dapet. Jadi ngiler buat pindah ke Garnier.
Tapi bagiku nggak semudah itu beralih produk. Karena kulitku nih termasuk sensitiiiiif banget. Jadi inget pas masa peralihan Olay ke Pond’s duh jerawat menyerbu tanpa diundang. Yup, pelembab pertamaku itu Olay. Jadi aku mesti mikir ribuan kali tiap pengen beralih produk.
Nah suatu hari nih yah, aku ke kampus tanpa bawa senjata muka apapun. Rencana awalnya cuma pergi bentaran, nggak sampe dhuhur. Eh karena kangen shalat di masjid kampus akhirnya aku shalat dhuhur disana juga. Namanya juga wudhu, bagiku nggak afdhol kalo nggak cuci muka sekalian. Jadi yah, dengan memasang muka melas aku minta deh sabun muka ke cewek di sebelahku :D
Kelar shalat, polos kan yah mukaku. Iseng-iseng buka tas, kali aja nemu bedak. Tapi nihil, cuma nemu BB Creamnya Garnier. Yeah, dari pertama kali beli itu BB belum aku keluarin sama sekali dari tasku. Jadi yah, kesempatan ini aku pakai buat nyoba itu produk.
Teksturnya aku suka. Encer tapi nggak seencer Maybeline, dan juga nggak sepadet Pond’s. Dibanding BB Cream asli Korea (Missha, Tony Moly) yang sedikit lebih padet aku lebih suka tekstur BB Garnier ini.
Baunya enak banget, wangi, seger kayak lemon. Bau ini emang khas di produk-produk Garnier lainnya. Bau juga masuk nilai plus produk buatku loh.
Efek? Oke, kita bandingkan berdasarkan keunggulan yang ditawarkan di kemasan produk.
Membuat wajah cerah bersinar ? iya. Bukan putih loh yah, tapi cerah dan menurutku cerahnya cukup natural. Bahkan meski tanpa pilihan warna shading, produk ini tetep matte di wajahku. Aku nggak tahu kenapa bisa gitu karna beberapa review dengan warna kulit berbeda-beda tetep bisa cocok pakai produk ini.
Mengcover noda hitam dan bekas jerawat? Lumayan. Tapi nggak sebagus Maybeline dan Pond’s. Jadi waktu di apply ke noda item, masih tetep keliatan meskipun samar. So, dengan berat hati kukatakan ‘sebagai penyamar noda, Maybeline lebih baik’.
Melembabkan & menutrisi kulit? Iya. Aku udah pakai BB Garnier 1,5 bulan ini. Dan kulitku lumayan lebih halus. Beberapa noda hitam mulai ilang sedikit demi sedikit. Bagusnya lagi, produk ini melembabkan tapi nggak bikin kulit berminyak. Di awal pemakaian terasa kering dan kesat, tapi nggak kering-kering banget kok. Bahkan sampai jangka waktu 5 jam nggak ada tanda-tanda oil attack. Gara-gara ini obsesiku buat beralih ke Garnier light complete series jadi makin menggebu. Dan sialnya, Pond’s ku masih banyak, kalo dibuang kan sayang. Hueeee T_T
Mengurangi kilap bagai memakai bedak? Seperti yang aku bilang sebelumnya, produk ini nggak bikin kulit berminyak. So, aku rekomen produk ini buat kamu yang berkulit oily. Dan kalau disitu tertulis bagai memakai bedak, yup aku setuju. FYI, aku jarang loh menambahkan bedak kalo pake produk ini. Soalnya hasil apply-nya sendiri udah berasa kayak bedak. Adem di muka. Beberapa orang bilang mukaku juga kelihatan lebih seger, meskipun nggak pake mandi -_-“
Yah meskipun kurang nampol buat nyembunyiin bekas jerawat. Perlu di apply sedikit lebih tebel kali ya untuk area yang membandel.
Meratakan warna kulit? Iya. Teksturnya emang emang lebih padet ketimbang Maybeline. Tapi Garnier lebih cepet rata ketimbang Maybeline. Cuma puk-puk di beberapa bagian udah rata kok. Kalo pakai Maybeline aku butuh waktu lebih lama untuk meratakannya, mana lengket pula. Kalo si Garnier nih enggak lengket di tangan.
Proteksi UV? Aku rasa lumayan, karna mengandung SPF 21 dan PA++. Tapi nggak cukup bagus kalo dibandingin sama Maybeline.
Kesimpulan:
Diantara dua brand BB Cream Maybeline dan Garnier aku paling rekomen Garnier. Biarpun harganya murah, tapi kualitasnya nggak murahan. Hasilnya matte, tahan lama, efek cerahnya natural dan yang paling penting nggak berefek oily di wajah. So, ngga perlu takut jerawatan. Tapi untuk menyembunyikan noda hitam atau bekas jerawat, Maybeline lebih bagus. Begitupun untuk proteksi UV.
 
So, which one that need to repurchase? Garnier off course :)

Sabtu, 23 Agustus 2014

Review : Garnier Sakura White Pinkish Radiance Sensitive Foam

Hai semuanya!
Kalau kalian sering mengikuti perkembangan dunia skincare terutama skincare Asia, pasti gak asing lagi sama salah satu produk yang akan aku review ini, yup! Garnier varian Sakura White. Jadi ceritanya, sebulan yang lalu aku sedang berbelanja di Indomaret, tanpa sengaja aku menemukan Garnier varian baru yang secara resmi belum di launching (sekarang sih sudah!) Walaupun varian Sakura White sudah booming di negara tetangga seperti Singapura & Malaysia awal tahun kemarin, tapi produk ini baru saja masuk Indonesia. Penasaran bagaimana reviewnya setelah aku gunakan selama 1 bulan? yuk baca terus! 
Nama : Garnier Sakura White Pinkish Radiance Sensitive Foam
Harga : Rp. 22.500 / 100ml
Produsen : PT. Yasulor Indonesia
Kemasanya cantik, dan temanya warna kesukaanku, pink! Kemasannya juga gak beda jauh dengan varian dari negara lain, hanya berbeda di tata tulisnya saja. 


Claim : Diperkaya dengan Ekstra Sakura, membersihkan dengan lembut dan menyeluruh, wajah menjadi tampak segar dan putih cerah merona/merah jambu dalam 7 hari^. Formulanya lembut dan juga sesuai dengan kulit sensitif.

Kalau dari yang aku baca, ternyata produsennya yaitu PT. Yasulor juga yang memproduksi untuk varian di negara asia tenggara, jadi produk ini sama saja dengan yang dijual di Singapura dll (sumber : http://www.miwitch.com/2013/06/launch-garnier-sakura-white-skincare.html )


Facial foamnya sendiri berwarna pink dan wanginya cukup enak, berhubung aku belum pernah mencium bau sakura, aku asumsikan seperti bau sabun mandi yang serba sakura-sakuraan itu hehehe. Busanya juga cukup banyak & cukup efektif membersihkan muka yang kotor seperti berminyak atau terkena polusi. Agak sedikit bikin kesat tapi bukan yang berlebihan.
Awalnya aku senang sekali melihat busanya yang melimpah, tapi begitu aku gunakan, umm ada sedikit rasa yang aneh. Kalau diantara kalian pernah menggunakan facial foam dari merk P***s, nah rasanya sama persis! Sebenarnya tipe wajahku juga termasuk tipe wajah badak, jarang sekali bermasalah/breakout kalau gak cocok dalam menggunakan produk skincare/makeup. Tapi setelah menggunakan facial foam ini selama seminggu, muncul jerawat cukup banyak di jidatku.
Aku berpendapat, ah ini kan baru seminggu dipakai, tapi setelah 2 minggu & kini hampir sebulan, jerawat di jidatku kok masih nangkring aja dengan cantiknya? Padahal juga sedang tidak dalam masa haid & jarang beraktifitas di luar ruangan (dekem dalam kamar ngerjain skripsi doang)
Hmmm....bisa disimpulkan rasanya aku gak cocok dengan facial foam varian ini. . . .


WARDAH BB EVERYDAY CREAM

Ngomong-ngomong beauty products, akhir-akhir ini saya tidak lagi bergantung pada foundation dan cukup memakai BB Cream saja untuk sehari-hari. Kenapa? Karena selalu buru-buru ☺ dan rasanya lamaa sekali ya kalo harus mengaplikasan foundation dengan brush. Nggak jarang lho ketika saya ngaca di mobil atau di kantor baru menyadari kalo ada foundation yang belum terpulas dengan rata.
BB cream cocok untuk saya yang #atruemultitasker karena berperan sebagai skincare dan makeup. Sebagai skincare, BB cream memberi kelembapan pada kulit dan sebagai makeup memberikan coverage yang hampir serupa dengan foundation tapi dengan tekstur yang lebih ringan.
Tapi memang memilih BB cream itu jodoh-jodohan ya. Untuk saya sendiri biasanya BB cream terlalu putih di kulit atau terlalu oxidized setelah beberapa jam. Agak susah mencari yang cocok di kulit karena memang pilihan warnanya tidak sebanyak foundation. Makanya, waktu tau Wardah akhirnya mengeluarkan BB cream langsung semangat mencoba. Siapa tau kan kalo local brand yang bikin warnanya lebih pas.
 wardah02
wardah05
Dan ternyata benaaar. Yayy! Saya memakai yang warna ‘light’, ada satu lagi yang ‘medium’ untuk kulit yang lebih kecoklatan. Sudah 3 hari berturut-turut pakai Wardah Lightening BB Cream seharian. And I could say I’m happy with the staying power. Sampai malam pun nggak bikin kulit muka terlihat lusuh walaupun nggak touch up. lagi Apalagi kalau dipakai dengan Two Way Cakenya ya? Pasti lebih flawless. Warna yang saya pakai adalah yang light dan cocok untuk yang kulitnya medium fair to light.
Yang bisa disimpulkan dari hasil akhir setelah pakai Wardah BB Cream adalah: Your Skin but Better. BB creamnya memberi coverage yang cukup dan yang langsung terlihat instantly adalah; membuat kulit jadi lebih bercahaya. Pokoknya terlihat lebih sehat, deh. Nggak keliatan kalo malam sebelumnya cuma tidur 4 jam. Mungkin karena ada kandungan triple lightening systemnya, ya? Foto di atas diambil sebelum memakai Wardah Ligthening BB Cream. Ini memang kamera dan lensa yang terlalu canggih ya, jadi kulit saya di foto tidak terlihat terlalu kusam.  Tapi kalau dibandingkan dengan foto afternya, kelihatan deh bedanya. Foto di bawah terlihat lebih glowing :).

Karena ada ekstrak Aloe Veranya, jadi ketika diaplikasikan di kulit muka, terasa banget dinginnya. Untuk kulit yang agak kering pasti ini cocok sekali karena sangat melembabkan. Untuk yang kulitnya sensitif juga cocok karena nggak ada parfumnya yang suka menyebabkan iritasi. Untuk kulit berminyak juga tetap bisa dipakai karena menurut saya BB cream ini tidak terlalu oily seperti BB Cream lain. Mungkin kalo nggak mau terlalu terlihat ‘bersinar’, bisa dilapis bedak tabur lagi.
Untuk coverage yang ringan, saya memakai Wardah BB cream ini dengan menggunakan tangan. Kalau mau lebih berat, menggunakan brush yang flat top supaya produknya melapisi kulit dengan lebih padat.

Sariayu Bedak Tabur Plus Energizing

Hi pretties! It's been a long time no see you all through my blog :) So sorry if I can't regularly post any review lately..

Here, I wanna give you a quick review from Sariayu.. Ini bedak murah meriah dan bisa di dapatkan dimana saja. Sebetulnya, aku lebih suka bedak padat soalnya coveragenya lebih nampol.. tapiiii berhubung kulitku kemaren lagi bermasalah, aku pake yang ringan-ringan dulu deh biar kulitnya ga makin kacau -.-

Sebelum pake ini, aku pake pelembab- sunscreen dan BB Cream. Hasilnya memuaskan kok :) Apalagi dengan harga yang murah.. Biasanya aku mengaplikasikan ini pake sponge bedakku.. soalnya saput bedak bawaanya itu kasar, ga enak buat bedakan :O malah udah kebuang duluan sebelum di foto.. Oh iya, ini aku pake shade yang Kuning Langsat ya ^^

Product description:
Bedak tabur dengan formula lebih halus dan lembut, sesuai untuk semua jenis kulit. Mengandung ekstrak pinang untuk merawat kekencangan dan kesegaran kulit. Plus 3 manfaat ekstra: minyak essential cendana, tabir surya dan pelembab alami.

Ingredients:
Titanium dioxide micronized 5.5% , Areca Extract 2.0% , Sandalwood Oil 0.2% , Base until 100%

Netto:20 gram




PROS:

Murah meriah

♥ Bedak ini awet dimukaku Bisa bertahan 4-5 jam

Bisa didapetin dimana aja

Shadenya bisa masuk warna kulitku.. Natural look :)

♥ Coveragenya sheer.. (iyalaah bedak tabur ;)

  Ga berat di wajah.. Ringan dan cocok untuk sehari-hari

Cons:
- Tempatnya ga travel friendly.. Ga ada filternya.. Itu loh yang bolong-bolong ditempat bedaknya yang bagian tengah

Repurchase? Yes!

Minggu, 11 Mei 2014

WARDAH ACNE SERIES

Acne Cleansing Gel
Ini adalah facial foamnya wardah u/ rangkaian acne series. Busanya dikitt..tp aku malah suka soalnya gak bikin kulit kering.Tp buat jeng2 dan mbakyu2 sekalian yg uda terbiasa sama busa banyak dan lebih ngerasa bersih kalo busanya banyak, mungkin agak nggak suka yaa..Tapi yg jelas f/f ini gak bikin muka kering. Kalo soal efeknya buat jerawat si aku nggak terlalu tau yaa,soalnya aku jg pake produk acne series wardah yg lain..hehe


2. Acne Gentle Scrub
Banyak yg bilang kalo muka jerawatan tu gk blh di-scrub..tp nyatanya ada ni scrub buat muka berjerawat..kalo aku pernah baca FAQ di websitenya wardah si, merk2 terkenal di luar negeri acne line-nya jg pake scrub..Dan menurutku jg gpp, soalnya scubnya wardah ni alus di mka, nggak kasar..trus pake ini bekas2 jerawat di muka aku jg jd lebih cepet ilang lhoo.. :) Tapi kl pake scrub saranku si jgn kasar2 yaa, soalnya aku pernah baca di web soal kesehatan kulit, ngebersihin muka mpe kasar gitu justru akan merusak pori2 :)

3. Acne Perfecting Mouisturizing Gel
Nah, ini yg aku suka..Pelembab wardah untuk kulit berjerawat. Kenapa suka? 1) Karena pelembab ini ada spf-nya yaitu 18. sebelumnya aku gak pernah nemuin pelembab buat kulit berjerawat yg ada spf-nya. 2) Pasca mukaku yg breakout, hari pertama aku pake pelembab ini, mukaku langsung keliatan membaik..Yapp, hari pertama. jerawat jd gak meradang..dan seterusnya makin gak meradang. Gak timbul jerawat baru. (itu yg paling penting). Jadi kulitku cepet membaik :)
Oia, ada yg bilang pake pelembab ini di muka keliatan greasy (berminyak).mungkin bukan greasy yaa, tp agak mengkilap. Tapi kalo uda dikasi bedak, di muka aku si nggak mengkilap :)


Pokoknya wardah acne series (3 item di atas) ni membantu penyembuhan muka aku pasca breakout.. sekarang muka aku uda jauh lbh baik, alhamdulillah :D

Repurchase : Kalo aku jerawatan lagi si Absolutely Yes